14 Asas Ilmu Lingkungan
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari
pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik
dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan
topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan. Ilmu ekologi juga memiliki asas-asas. Asas-asas dalam ilmu ekologi
tersebut merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang
kondisi ekologi di alam ini.
Kondisi
dan tata hubungan antar komponen lingkungan mempunyai keteraturan atau menganut
asas tertentu. Asas lingkungan ini bermanfaat sebagai landasan dalam
pengelolaan lingkungan. Penyimpangan asas dapat mengakibatkan penurunan
kualitas lingkungan.
Asas
lingkungan terbagi kedalam 14 macam, yang mana dari keempat asas tersebut dikelompokkan
menjadi 4 jenis asas, yaitu sebagai berikut:
ASAS 1 SAMPAI DENGAN 5 (SUMBER DAYA ALAM)
ASAS 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem
dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan atau diciptakan.
Contoh :
Sinar radiasi
dari matahari yang mengenai permukaan bumi diubah menjadi energi kalori (panas)
yang kemudian memanaskan daratan dan lautan. Daratan memilki massa lebih padat
dibandingkan lautan sehingga temperatur di daratan akan lebih cepat meningkat
meskipun dengan waktu pemanasan yang sama dengan lautan. Tempat yag lebih panas
memiliki materi yang lebih renggang sehingga tekanan lebih tinggi (lautan) ke
tempat udara yang bertekanan rendah (daratan) dengan demikian terjadilah
hembusan angin.
Hembusan
angin dimanfaatkan energi geraknya (energi kinetik) untuk mendorong kincir
pembangkit listrik sehingga mampu menggerakkan turbin generator/dinamo. Dinamo
adalah suatu alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik akibat
perpaduan 2 buah gaya yang terjadi yaitu gaya medan magnet dengan gaya gerak
gulung kabel pada strator yang dihubungkan dengan cincin tembaga pada ujungya
sehingga terbentuklah energi istrik. Energi listrik ini kemudian dimanfaatkan
lebih lanjut oleh manusia untuk diubah seterusnya menjadi berbagai macam bentuk
energi lain seperti energi panas, cahaya, suara, dan sebagainya.
ASAS 2
Tak ada sistem pengubahan energi yang
betul- betul efisien.
Contoh : Contoh:
Potongan
sayur-sayuran yang sudah tidak dapat dimanfaatkan atau memang sengaja
dipisahkan. Beberapa bagian bahan makanan ada yang sengaja disisakan karena
tidak layak konsumsi, atau bahkan karena ketidaktahuan bagaimana
memanfaatkanya. Sayur yang tidak dimanfaatkan memiliki sifat organik dapat
diurai dan diproses dengan bantuan bakteri (dekomposer) pembusuk menjadi pupuk
organik. Kemudian pupuk ini dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai unsur hara yang
membantu pertumbuhan dan perkembangan.
ASAS 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan
keanekaragaman, termasuk kategori sumber daya alam.
Contoh :
Tanaman
kelapa sawit memerlukan waktu 4 tahun sebelum akhirnya dimanfaatkan tandan buahnya
yang mengandung minyak sawit. Waktu yang dibutuhkan tersebut dimulai semenjak
bibit (tunas) ditanam hingga dapat berbuah. Kelapa sawit memilki watku produktif
untuk selalu menghasilkan tandan sawit setiap tahun, yaitu berkisar 15 tahun
hingga 25 tahun tergantung perawatan. Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu
mulai berbuahnya kelapa sawit dan waktu produktif dari kelapa sawit adalah
contoh waktu sebagai sumber alam, manusia harus mampu mengetahui dan
memanfaatkan sumber alam tersebut untuk kesejahteraan secara maksimal,
ASAS 4
Untuk semua kategori sumber alam kalau pengadaannya
sudah mencapai optimum pengaruh unit kenaikan sering menurun dengan penambahan
sumber daya alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampau batas maksimum
ini takkan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
Contoh : Contoh:
Wilayah
perkotaan merupakan areal yang diciptakan manusia sebagai tempat bernaungnya
segala aktivitas manusia seperti tempat tinggal, bekerja, berbinis, kegiatan
sosial dan sebagainya. Kepadatan populasi yang berlebihan dalam suatu arel akan
menekan daya dukung sumber alam disekitarnya misalkan sumber tanah, air,
makanan, udara. Sesuai dengan asas lingkungan ke-4 kepadatan populasi ini bila
tidak segera diatasi dengan cara dibatasi jumlahnya akan berdampak merusak baik
untuk manusia akibat persaingan yang kuat juga terhadap dampak lingkungan
sekitar.
ASAS 5
Pada asas 5 ini ada dua hal penting, pertama
jenis sumber alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan
lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam yang dapat menimbulkan rangsangan
untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Contoh :
Suatu jenis
hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis
tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya
kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumber alam
(makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.
ASAS 6 SAMPAI DENGAN 8 (KEANEKARAGAMAN)
ASAS 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak
keturunan daripada saingannya cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Contoh :
Ikan belut memiliki permukaan kulit luar yang halus dan mengandung lendir untuk
mempertahankan diri dari tangkapan pemangsanya dan memudahkan dia menggali
lubang dalam tanah sebagai tempat tinggal (berlindung). Untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya ikan belut dilengkapi mekanisme pertahanan dirinya dengan
permukaan kulit yang halus dan berlendir. Adaptasi terhadap lingkungannya ini
yang membuat ikan belut mampu berkembangbiak dibandingkan dengan hewan
lainnya dikomunitas air sungai. Dengan kulitnya ini pula ikan belut mudah
menggali tanah pada tepian sungai sebagai tempatnya berlindung.
ASAS 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi
di alam yang “mudah diramal”.
Contoh :
Populasi
yang hidup pada suatu habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi kebutuhannya
karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan hidupnya.
Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan populasi disebut daya dukung (carrying capacity). Daya dukung
lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam lingkungan. Kemampuan lingkungan
mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan berubah maka daya dukung
lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh
faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan
manusia. Seperti pada daerah yang kondisi alamnya stabil cenderung memiliki
keanekaragaman yang tinggi dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya
tidak stabil. Kondisi yang tidak stabil akan secara tidak langsung memaksa
organisme untuk bertahan hidup pada kondisi yang berbeda-beda, hal ini
menyebabkan semakin sedikitnya jumlah organisme yang dapat bertahan pada daerah
tersebut karena tingkat atau kemampuan adaptasi tiap organisme yang satu dengan
yang lain berbeda. Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka
makin tinggi Keanekaragaman. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah
hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai
oleh hanya satu jenis).
ASAS 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh
keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup
itu dapat memisahkan takson tersebut.
Contoh :
Habitat dan
relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat suatu organisme dapat
juga disebut “alamat”. Relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status
suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat
adaptasi struktural, tanggal fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu.
Organisme-organisme akan menempati habitat yang berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya. Misalnya antara zebra dengan jerapah, zebra akan menempati
wilayahnya sendiri begitupun juga dengan jerapah. Hal ini karena adanya
perbedaan jenis makanan dan kemampuan organisme tersebut dalam mempertahankan
hidup. Zebra hidup di daerah yang banyak rumput atau padang rumput sedangkan
jerapah hidup di kondisi alam yang banyak menyediakan pohon yang banyak daun
mudanya. Atau dapat disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan mempengaruhi
perilaku organisme yang ada pada tempat itu.
ASAS 9 SAMPAI DENGAN 12 (STABILITAS EKOSISTEM)
ASAS 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan
biomasa dibagi produktivitas.
Contoh :
Tingkat
keberagaman komunitas akan semakin besar jika biomasanya besar dan
produktivitas kecil. Hal ini disebabkan karena aliran energi dalam sistem
tersebut, aliran energi tersebut akan saling tukar-menukar dengan materi yang
tersimpan pada suatu komunitas. Misalnya biomasa pada suatu sistem simpanan
materinya besar maka secara otomatis akan meningkatkan keanekaragaman pada suatu
komunitas tersebut.
ASAS 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara
biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah
asimtot.
Contoh :
Pada
lingkungan yang stabil hewan yang mampu bertahan akan dapat hidup lebih lama.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi penggunaan energi sehingga
dapat digunakan dalam waktu lama atau jangka panjang. Hal ini dapat dicapai
jika jumlah energi yang tersedia dapat digunakan untuk menyokong biomasa yang
lebih besar. Contohnya pada populasi jumlah biomasanya besar maka diperlukan
energi yang besar pula untuk memenuhi hal tersebut. Sehingga untuk
memenuhi dalam waktu lama diperlukan efisiensi dalam menggunakan energi
tersebut.
ASAS 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengekploitasi yang
belum mantap (belum dewasa).
Contoh :
Populasi
kera mengeksploitasi tanaman di perladangan. Kera yang biasa hidup di hutan
(ekosistem yang sudah mantap) memanfaatkan ekosistem yang belum mantap
disekitar hutan itu. Apabila areal sekitar hutan terdapat perladangan baru yang
ditanami misalnya dengan jagung, padi, ubi, singkong, dan buah-buahan (minim
keanekaragaman) maka perladangan tu menjadi sumber makanan yang mudah terhadap
populasi kera.
ASAS 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat
bergantung pada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan.
Contoh :
Kemampuan
ikan dalam beradaptasi, seperti ikan betok yang mampu bertahan pada kondisi
yang miskin air dan oksigen, langkah yang digunakan oleh ikan jenis ini adalah
dengan adaptasi morfologi dan fisiologi tubuhnya sehingga cocok dengan kondisi
tersebut. atau pada jenis ikan yang hanya mampu hidup dengan kondisi air yang
banyak, jika terjadi perubahan kondisi fisik seperti pendangkalan dan kurangnya
air akan berpengaruh pada daya adaptasi ikan ini sehingga kondisi yang sudah
stabil tersebut dapat berubah dan mengancam keberadaan spesies tersebut.
ASAS 13 SAMPAI DENGAN 14 (POPULASI)
ASAS 13
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan
terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang
kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Contoh :
Kondisi
iklim didaerah tropis akan menyebabkan keanekaragaman tinggi. Keaneragaman
tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai
keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali
terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis). Sehingga dalam
lingkungan yang stabil dapat mewujudkan kestabilan populasi dan ekosistem. Hal
inilah yang menyebabkan keberagaman di hutan tropis cukup tinggi.
ASAS 14
Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi
tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti
akan mempengaruhi populasi itu.
Contoh :
Perubahan-perubahan
yang terjadi dalam komunitas atau populasi dapat diamati dan seringkali
perubahan itu berupa pergantian komunitas lain. Contoh: sebuah kebun jagung
yang ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi. Disitu akan
bermunculan berbagai jenis gulma yang membentuk komunitas. Apabila lahan itu
dibiarkan cukup lama, maka dalam komunitas tersebut akan terjadi pergantian
komposisi jenis yang mengisi lahan tersebut. kondissi seperti iklim juga dapat
dipengaruhi oleh kondisi iklimnya.
Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195408281986122-AMMI_SYULASMI/PEMBELAJARAN_PENGLING/PB5_(asas-asas_lingkungan).pdf. Diakses pada 10 Maret 2017 pukul 21.45 WIB.
http://4mplop1lmu.blogspot.co.id/2014/03/14asas-ilmu-pengetahuan-lingkungan.html. Diakses pada 10 Maret 2017 pukul 22.00 WIB.
Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195408281986122-AMMI_SYULASMI/PEMBELAJARAN_PENGLING/PB5_(asas-asas_lingkungan).pdf. Diakses pada 10 Maret 2017 pukul 21.45 WIB.
http://4mplop1lmu.blogspot.co.id/2014/03/14asas-ilmu-pengetahuan-lingkungan.html. Diakses pada 10 Maret 2017 pukul 22.00 WIB.
Komentar
Posting Komentar