Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Fenomena Sosial di Perkotaan

Dalam kehidupan di perkotaan banyak terjadi fenomena social, apalagi perkotaan selalu menjadi pusat kegiatan manusia. Banyak yang dari desa berangkat menuju perkotaan untuk mencari pekerjaan demi menyambung hidup. Inilah contoh contoh fenomena yang terjadi di perkotaan: 1.  Kepadatan Penduduk Perkotaan di Indonesia, tak lagi terbatas sebagai pusat pemukiman masyarakat. Kini kota juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan,sentral hirarki, dan pusat pertumbuhan ekonomi. Data menunjukkan, terdapat peningkatan peranan perkotaan terhadap pertumbuhan nasional yang cukup signifikan. Pada awal Pelita I, peranan kota terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 50%, namun pada Pelita V, peranan kota terhadap pertumbuhan telah mencapai 70% (National Urban Development Strategy, 2001). Pertumbuhan tersebut membawa dampak yang besar bagi kota itu sendiri. Dari sisi penduduk misalnya, terdapat pertumbuhan jumlah penduduk yang besar dari tahun ke tahun. Pada tahun 1990, jumlah penduduk perkot

Pluralitas sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia

            Mungkin sudah banyak artikel yang membahas tentang pluralitas atau yang biasa disebut perbedaan, baik yang sangat mendalam atau hanya sekedar mengingatkan. Tapi disini saya akan membahas pluralitas sebagai pemersatu bangsa.             Pluralitas, berasal dari kata “plural” berarti jamak (lebih dari satu,) hal ini lebih sering dikaitkan dengan jumlah sesuatu hal baik itu barang/orang/kelompok yang memiliki banyak jenis atau biasa disebut beranekaragam. Pluralitas di Indonesia merupakan hal menarik yang sering menjadi topik perbincangan, baik di seminar, diskusi, maupun debat pendapat. Pluralitas yang terjadi di Indonesia sudah lama adanya, mulai dari zaman nenek moyang dari dulu sampai sekarang. Pluralitas pada zaman nenek moyang dulu sudah ada, namun masih sedikit orang yang memahami bahwa Indonesia terdiri atas golongan-golongan suku dan adat yang berbeda-beda. Lalu pada pembuatan dan penyusunan asas “Bhineka Tunggal Ika” atau yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap sa

Homoseksual : Sebuah Tinjauan terhadap Penyakit Sosial

Gambar
LOVE WINS. Pasangan Joe Tully dan Tiko Mulya dikabarkan telah menikah diNew York, Amerika Serikat, 26 Juni 2015. Foto dari Facebook/Bailly Photography                             JAKARTA, Indonesia — Foto pernikahan pasangan sejenis Joe Tully dan Tiko Mulya di Bali yang tersebar di media sosial menjadi perbincangan hangat beberapa hari ini. Netizen Indonesia pun bereaksi keras setelah seorang kawan pasangan ini mengunggah foto-foto mereka di media sosial. Di foto itu tampak Tully dan Tiko berdiri di depan seorang pria yang diduga rohaniawan berpakaian adat Bali dengan latar belakang hutan yang hijau, kolam dengan hiasan teratai, dan rangkaian yang didominasi warna putih dan biru. Sumber : http://www.rappler.com/indonesia/106150-pernikahan-pasangan-sesama-jenis-bali             Salah satu fenomena penyimpangan sosial yang seringkali menjadi perbincangan hangat dalam masyarakat adalah homoseksualitas dimana gay termasuk di dalamnya. Di Indonesia, berdasarkan data stati

Perkembangan Teknologi dan Dampak Sosial yang Ditimbulkan

            Sejak dahulu teknologi merupakan sebuah alat yang mampu memberikan manfaat dan membantu tugas-tugas manusia. Mulai dari membuat sebuah laporan, penghitungan keuangan, hingga menjadi sebuah alat untuk membantu peperangan. Pada zaman sekarang, teknologi sudah tidak menjadi sebuah hal yang asing ataupun menjadi sebuah hal yang bersifat ekslusif dan mewah, hampir setiap orang diseluruh dunia sudah mengenal dan memiliki teknologi.             Dahulu, komputer merupakan sebuah barang mewah yang mungkin hanya beberapa orang dengan kemampuan berlebih serta beberapa perkantoran saja yang mampu memilikinya. Namun kini, hampir di setiap ruangan di instansi dan di setiap rumah telah tersedia PC ( Personal Computer ). Bahkan tidak sedikit, komputer-komputer tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas internet. Di era modern ini pula komputer telah berubah bentuk menjadi lebih sederhana dan lebih kecil yang mana tidak mengurangi fasilitas-fasilitas yang ada pada komputer yang sesung

Guncangan Gojek dalam Meretas Ikatan Sosial

… Sebagai Jalur Difusi Inovasi di Indonesia. Inovasi dalam teknologi bisa membuat pekerjaan diselesaikan dengan lebih murah dan cepat. Kondisi inilah yang selalu diinginkan manusia. Delman saja … kalau lebih cepat dari ojek dan lebih murah tarifnya, bisa saja akan menyalip Gojek. Persis seperti yang konon dibayangkan Henry Ford : “If I had asked people what they wanted, they would have said faster horses”. ― Henry Ford Dari pinggir jalan seberang Mal Ambassador terpampang sebuah reklame Gojek yang sedang gencar berpromosi untuk mengubah nasib. Siapa mau? Begitu kira-kira lambaian ajakan reklame tersebut. Melihat reklame ini, mengingatkan saya pada momen jaman dahulu, saat orang tua saya berkisah tentang seorang pemuda yang sedang bersiul sambil kerja nyapu-nyapu di rumah dengan tenang, sekonyong-konyong ada orang lewat depan rumah menawarkan kerja kantoran. Seperti dapet rezeki nomplok.             Secara psikologis, manusia termotivasi dari satu keinginan hingga jutaan keing