Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Keadaan Sosial-Budaya Negeri “Ginseng” Korea

Gambar
1. Budaya Perkawinan        Kebudayaan garis keluarga di Korea adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk bekerja. Wanita diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh suami atau jika hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tugas utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah.        Budaya perkawinan Korea sangat menghormati kesetiaan. Para janda, walaupun jika suami mereka mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya untuk melayani orang tua dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang duda yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya tersebut mati muda. 2. Budaya dalam Hal Keturunan        Dalam budaya Korea, keturunan atau anak dianggap sebagai sebuah anugerah yang amat besar dari Tuhan. Oleh karena itu, setiap keluarga disarankan untuk memiliki paling tidak seorang keturunan. Ole

Warisan Kebudayaan seantero Tatar Sunda

Gambar
            Istilah Sunda kemungkinan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sund atau suddha yang artinya adalah bersinar, terang, atau putih. Dalam bahasa Jawa kuno (Kawi) dan bahasa Bali dikenal juga istilah Sunda dalam pengertian yang sama yaitu bersih, suci, murni, tak bercela/bernoda, air, tumpukan, pangkat, dan waspada. Dalam perkembangannya, istilah Sunda digunakan juga dalam konotasi manusia atau sekelompok manusia, yaitu dengan sebutan urang Sunda (orang Sunda). Dalam konteks ini, istilah Sunda, juga dikaitkan secara erat dengan pengertian kebudayaan. Bahwa ada yang dinamakan Kebudayaan Sunda, yaitu kebudayaan yang hidup, tumbuh, dan berkembang di kalangan orang Sunda yang pada umumnya berdomisili di Tanah Sunda. Dalam tata kehidupan sosial budaya Indonesia digolongkan ke dalam kebudayaan daerah. Di samping memiliki persamaan-persamaan dengan kebudayaan daerah lain di Indonesia, kebudayaan Sunda memiliki ciri-ciri khas tersendiri yang membedakannya terhadap kebudayaan-kebuda

Puisi

Gambar
RAHASIA LANGIT Karya : Firyal Aulia Rahman Ketika kehendak hati Mulai berbicara tentang diri Ketika kehendak hati Mulai melangkah untuk berani Ketika kehendak hati Berlawanan dengan kehendak Illahi Hai semesta apa yang sedang kau rencanakan ? Apa pula yang sedang kau sembunyikan ? Mengapa nasib ini sangat pelit ? Jawabnya ada pada langit, Telah Dia tuliskan cerita ini pada kitab-kitab langit Jauh sebelum semesta tercipta Dan akan turun pada waktunya agar menjadi indah Ketika kehendak hati Mengetahui rahasia langit Sirnalah sudah keangkuhan ini pada yang ada langit AKU Karya : Firyal Aulia Rahman                  Ribuan langkah kaki akan kusaksikan                  Pergi berhamburan                  Menyusuri carut-marutnya jalanan                  Dengan segala keangkuhan khas ibukota                  Setiap hari, di setiap pagi                  Aku duduk sepi ditepian                  Menengadah tangan

Pantun

Karya : Firyal Aulia Rahman Di pondok cina mobil berlari Pergi berlari melintas aspal Mengapa gagal wahai jati diri Sebab sembahyang selalu kau tinggal Buah nangka buah kedondong Bunga rampai bunga cempaka Melihat adik giginya ompong Aduhai lucunya kuingin tertawa Punya pisau ya harus diasah Punya rezeki ya harus dibagi Biarlah kawan kita berpisah Kita kembali saat meraih mimpi